Sepertinya kita harus benar-benar bersyukur. Bagaimana tidak,
disaat kita mengeluh karena naiknya harga BBM atau ekonomi kita sedikit
sulit ternyata masih lebih sulit di negara Zimbabwe. Nilai mata uang
dolar Zimbabwe hancur berantakan setelah negara tersebut dilanda krisis
ekonomi dan hiperinflasi pada 2008 dan 2009 silam. Mata uang Zimbabwe
menjadi tidak bernilai karena bank sentral Zimbabwe terus mencetak uang
untuk menutupi defisit anggaran yang mendalam. Akibatnya, USD 1 setara
dengan 35.000 triliun dolar Zimbabwe.
Uang triliunan dolar Zimbabwe sangat tidak berharga di sana.
Buktinya, uang 100 miliar dolar Zimbabwe hanya cukup untuk memberi tiga
butir telur ayam, seperti dikutip dari situr cavenmansircur.com.
Dengan melihat kondisi ini, negara bagian selatan benua Afrika ini
dalam waktu dekat akan menghapus peredaran mata uang dolar Zimbabwe.
Mereka akan menggunakan dolar Amerika (USD0 dalam setiap transaksi.
Pemerintah setempat menawarkan kepada masyarakat pemilik uang tunai atau
deposito di bank untuk menukarkan uang mereka dengan dolar Amerika
(USD). Tentu saja, nilai penukarannya adalah USD 1 sama dengan 35
kuadriliun dolar Zimbabwe.
Zimbabwe jatuh dalam krisis ekonomi mendalam setelah Presiden Robert
Mugabe mengeluarkan kebijakan radikal soal distribusi lahan pada akhir
1990-an dan awal 2000an. Negara ini akhirnya mengalami kekurangan bahan
pokok kronis. Sementara itu, bank sentral Zimbabwe terus mencetak uang
untuk membiayai defisit anggaran. Akhirnya terjadi kenaikan harga yang
menggila di Zimbabwe. Puncaknya, harga bisa naik dua kali lipat setiap
24 jam.
Ekonom dari Cato Institute memperkirakan, inflasi bulanan Zimbabwe di
2008 mencapai 7,9 miliar persen. Angka ini hanya perkiraan karena
selama ini tidak ada angka inflasi resmi yang dikeluarkan pemerintah.
(sumber merdeka.com)
0 comments:
Post a Comment